Gambar Sampul PJOK · c_Bab 3 Program Latihan Kebugaran Jasmani
PJOK · c_Bab 3 Program Latihan Kebugaran Jasmani
Eli Maryani Jaja Suharja Husdarta

22/08/2021 09:49:50

SMA 12 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Program Latihan

Kebugaran Jasmani

Untuk dapat hidup dengan sehat, tentu harus menjaga

kesehatan jasmani kita agar tetap bugar dengan cara

berolahraga. Banyak sekali jenis kebugaran jasmani yang

dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan. Misalnya latihan

daya tahan tubuh, latihan kekuatan, latihan kecepatan, dan

latihan kelentukan.

Pada bab ini Anda akan merancang dan melaksanakan

program latihan fisik untuk pemeliharaan kebugaran jasmani

sesuai dengan prinsip-prinsip latihan yang benar serta

menanamkan nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri.

Bab

3

Sumber:

www.se.unikom.ac.id,

5 Juni 2009

Kata Kunci

Physical conditioning

Physical fitness

Latihan kekuatan

Latihan kecepatan

Latihan daya tahan

Latihan kelentukan

Peregangan statis

Peregangan dinamis

37

Program Latihan

Kebugaran Jasmani

membahas tentang

meliputi

Hakikat

Bentuk Latihan

Latihan

Kecepatan

Latihan

Kekuatan

Latihan

Daya Tahan

Latihan

Kelentukan

Peta Konsep

38

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

A

Hakikat Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani, kesegaran jasmani, atau kesamaptaan

jasmani memiliki makna yang sama. Namun, pada umumnya

selalu disebut sebagai kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk

melakukan suatu pekerjaan yang cukup berat dan cukup lama

tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Seseorang yang

memiliki derajat kebugaran jasmani masih memiliki tenaga

cadangan untuk menghadapi suatu pekerjaan atau keadaan

yang mendesak. Sementara itu, orang yang sehat belum tentu

memiliki kebugaran jasmani yang tinggi dan belum tentu dapat

mengerjakan sesuatu pekerjaan atau berolahraga yang cukup

berat dan lama. Namun sebaliknya, orang yang memiliki

kebugaran jasmani pasti sehat.

1.

Lakukan pemanasan yang mendukung latihan inti materi.

2.

Sebelum berlatih, gunakan perlengkapan olahraga yang

lengkap dan aman.

Perhatian!

Gambar 3.1

Rutinitas pekerjaan harus

diimbangi dengan kegiatan

fisik untuk pemeliharaan

kebugaran jasmani

Sumber:

www.multiply.com,

30 Januari 2009

Catatan

Agar memiliki kondisi

fisik yang prima, hal-hal

yang harus diperhatikan

yaitu: intensitas latihan,

lamanya latihan, dan

frekuensi latihan.

Latihan kondisi fisik (

physical conditioning

) sangat penting

untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kebugaran

jasmani (

physical fitness

). Derajat kebugaran jasmani seseorang

sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan

tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani

seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.

Program Latihan Kebugaran Jasmani

39

Catatan

Untuk mengukur tes

kebugaran jasmani, yang

harus diperhatikan yaitu:

pemanasan, prinsip

over

load

, melakukan gerakan

dengan maksimal, gerakan

dapat diulang 2–3 kali.

1.

Lakukan secara berkelompok beberapa bentuk latihan ke-

kuatan lengan.

2.

Setiap bentuk latihan dilakukan selama 60 detik.

Kegiatan 3.1

Kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan

otot, dan kelincahan merupakan penyebab utama timbulnya

cedera. Faktor timbulnya cedera salah satunya dikarenakan

program latihan kondisi fisik yang dilakukan tidak sempurna.

Oleh karena itu, program latihan kebugaran jasmani perlu

direncanakan secara sistematis. Tujuannya untuk meningkatkan

kebugaran jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh.

Proses latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara

cermat, kontinue dengan beban yang terus meningkat akan

mudah meningkatkan kebugaran jasmani. Hal ini akan

menyebabkan seseorang menjadi terampil, kuat, dan efisien

dalam bergerak.

Seorang atlet atau siswa dalam cabang olahraga tertentu

perlu memerhatikan ciri khusus olahraga prestasi agar

potensinya optimal. Karakteristik yang berlainan dari setiap

cabang olahraga menuntut komponen kondisi fisik yang

memiliki kekhususan dalam program latihannya.

Adapun komponen fisik yang harus dipelihara dan ditingkatkan

dalam program latihan olahraga pada umumnya, antara lain

sebagai berikut:

1. daya tahan umum (

general endurance

);

2. daya tahan optimal (stamina);

3. kekuatan (

strength

);

4. kecepatan (

speed

);

5. kelincahan (

agility

);

6. koordinasi (

coordination

);

7. tenaga eksplosif (

explosive power

);

8. kelentukan (

flexibility

);

9. keseimbangan (

balance

);

10. ketepatan (

accuracy

).

Untuk itu, dalam pelaksanaan program latihan harus

mengetahui prinsip-prinsip latihan, maksud dan tujuan latihan,

fungsi, dan cara melakukan latihannya. Hal tersebut untuk

menghindari kecelakaan dan cedera otot.

40

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

B

Bentuk Latihan Kebugaran

Jasmani

Untuk meningkatkan kebugaran jasmani, Anda perlu

mengenal beberapa unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan,

kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan,

daya ledak (

power

) dan kelentukan.

1. Latihan Kekuatan

Latihan kekuatan (

strength training

) pada umumnya

dilakukan dengan pemberian beban, baik beban internal (tubuh

sendiri) maupun beban eksternal (peralatan

fitness

).

Adapun hal-hal yang menunjang keselamatan saat

melakukan program latihan, antara lain sebagai berikut.

a.

Pakailah pakaian yang sesuai dan nyaman untuk

berolahraga. Misalnya kaos dan training. Selain itu

pakaian harus elastik, tidak menghambat gerakan, serta

dapat menyerap keringat.

b.

Gunakan sepatu yang dilengkapi kaos kaki.

c.

Istirahatlah dalam setiap seri.

d.

Hindari penggunaan beban yang terlalu berat, terutama

pada pemula.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang optimal

perlu memerhatikan beberapa hal berikut, antara lain sebagai

berikut.

a.

Lakukan pemanasan yang cukup pada otot-otot yang akan

dilatih (

warming up

), sebelum memulai latihan.

b.

Prinsip latihan peningkatan beban secara sistematis dan

terencana (

overload system

).

c.

Pergunakan beban sesuai kemampuan.

d.

Lakukan setiap gerakan dengan repetisi dan set yang

benar. Repetisi adalah jumlah ulangan angkatan pada saat

mengangkat beban, sedangkan set adalah jumlah setiap

ulangan.

e.

Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak

yang luas.

f.

Harus mendapat pengawasan dan bantuan dari instruktur

yang berpengalaman.

g. Lakukan pendinginan (

cooling down

) setelah berlatih.

Catatan

Strength training

adalah

penggunaan resistensi

kontraksi otot untuk

membangun kekuatan,

daya tahan anaerobik,

serta ukuran otot rangka.

Sumber:

id.wikipedia.org,

,

10 Februari 2009

Program Latihan Kebugaran Jasmani

41

Ada sistem latihan yang harus diperhatikan saat melakukan

latihan beban, antara lain sebagai berikut.

a. Sistem set (

set system

). Sistem latihan ini dilakukan

dengan menggunakan 8 s/d 12 repetisi sebanyak 3 set.

b. Sistem superset (

superset system

), pelaksanaannya

dilakukan dengan cara setiap bentuk latihan disusul

dengan bentuk latihan antagonisnya, misalnya latihan

biceps

, kemudian latihan

triceps

(otot lengan).

c.

Split routines

. Pelaksanaanya hanya melatih tubuh bagian

atas, kemudian melatih tubuh bagian bawah.

2.

Latihan Kecepatan

Latihan kecepatan (

speed training

) diberikan dalam bentuk

latihan lari dan sekaligus dengan latihan reaksi. Beberapa hal

yang harus diperhatikan dalam melatih komponen kecepatan,

antara lain sebagai berikut.

a.

Lakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-

otot masih kuat.

b.

Intensitas latihan pada tingkat sub-maksimal atau maksimal.

c.

Jarak antara 30–80 meter dianggap jarak yang baik untuk

pembinaan kecepatan secara umum.

d.

Jumlah pengulangan antara 10–16 kali dan terdiri atas

3–4 seri.

e. Untuk kecepatan daya ledak (

explosive speed

) dapat

dilatih dengan penambahan beban yang tidak lebih dari

20% dari beban maksimal.

f. Waktu istirahat antara pengulangan (

repetition

) 1–3 menit,

waktu istirahat antarseri sampai 6 menit.

Bentuk latihan kecepatan reaksi dapat dilakukan dengan

berbagai rangsangan-rangsangan luar, seperti: tepukan tangan,

bunyi peluit, atau suara sebagai aba-aba untuk mulai yang

sekaligus juga melatih reaksi pemain.

3.

Latihan Daya Tahan

Latihan daya tahan (

endurance training

) merupakan

latihan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama

tanpa mengalami kelelahan. Daya tahan otot (

muscular

endurance

) dapat dilakukan dengan latihan yang melibatkan

satu otot pada tubuh. Caranya dengan melakukan suatu gerakan

berulang-ulang dalam waktu yang relatif lama.

Untuk melatih daya tahan otot

biceps

, latihan yang

dilakukan adalah dengan mengangkat beban (

dumble

) ringan.

Dilakukan sebanyak lebih dari 20 ulangan dengan beban kira-

kira 10–15 kg.

Gambar 3.2

Contoh latihan beban untuk

melatih kekuatan otot

biceps

Sumber:

www.wordpress.com,

5 Juni 2009

42

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

Catatan

“Cara paling efektif

untuk meningkatkan

metabolisme tubuh dan

membakar banyak kalori

adalah dengan latihan

aerobik dan latihan

kekuatan (

Strength

training

)” ungkap Megan

A. McCrory, Ph.D.

peneliti dari School of

Nutrition and Exercise

Science di Universitas

Bastry.

Selain itu, untuk melatih daya tahan jantung dan paru-paru

(

general endurance

) biasanya dengan melakukan latihan yang

bersifat aerobik, yaitu latihan yang dilakukan dalam jangka

waktu yang lama. Banyak kegiatan dalam membina daya

tahan yang dapat dilakukan, diantaranya lari lintas alam (

cross

country

), fartlek (

speed play

),

circuit training

, dan

interval

training

.

a.

Lari Lintas Alam

Lari lintas alam merupakan salah satu nomor lari jarak jauh

yang dilakukan di alam terbuka, seperti jalan raya, pegunungan,

pemukiman, atau hutan. Teknik lari lintas alam memiliki dasar

yang sama dengan teknik lari jarak jauh (marathon). Jarak

tempuh dan waktu berlari harus dapat terukur dengan baik

sehingga dapat dipantau tingkat perkembangan dalam rangka

penambahan beban atau kualitas latihan.

b.

Fartlek

Fartlek atau biasa disebut

speed play

merupakan salah

satu bentuk latihan untuk peningkatan daya tahan. Latihan

ini mengombinasikan berbagai bentuk atau jenis lari lambat,

cepat berkelok-kelok, lompat atau loncat.

c.

Circuit Training

Circuit training

adalah latihan yang dilakukan dengan

membentuk beberapa pos latihan. Setiap pos memiliki satu

bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan

dari

circuit training

pada dasarnya adalah mengombinasikan

beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa

komponen fisik secara bertahap dan berkesinambungan.

Circuit training

dapat dilakukan di lapangan, alam bebas, atau

menggunakan mesin untuk latihan beban.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam

circuit training

adalah sebagai berikut.

1)

jarak yang ditempuh

2)

bobot atau beban latihan

3)

variasi berat dan ringan antar pos

4) keterlibatan otot (otot besar, otot kecil, otot badan atas,

otot badan bawah)

5)

waktu melakukan gerakan atau latihan

6) komponen fisik yang dilatih (misalnya kecepatan atau

kelincahan)

7)

jumlah pengulangan latihan

Program Latihan Kebugaran Jasmani

43

Berikut bentuk latihan

circuit training

dengan tujuan pos.

1) Pos 1 melakukan latihan bermain lompat tali (

skipping

)

selama 40 detik.

2) Pos 2 lari bolak-balik (

suttle run

) dengan jarak 5 meter

sebanyak 8 kali.

3)

Pos 3

push up

sebanyak 20 kali.

4)

Pos 4

sit up

sebanyak 30 kali.

5)

Pos 5

back up

sebanyak 30 kali.

6)

Pos 6

squat jump

sebanyak 30 kali.

7)

Pos 7

squat thrust

sebanyak 30 kali.

d.

Interval Training

Interval training

adalah bentuk latihan dengan memerlukan

faktor-faktor berikut.

1)

Menetapkan jarak yang akan ditempuh. Misalkan 200,

400, atau 800 meter bergantung kemampuan siswa.

2)

Menentukan pengulangan lari. Misalnya 400 meter

sebanyak 5 kali.

3) Menetapkan tempo atau ritme kecepatan berlari (detik/

menit).

4)

Menetapkan istirahat atau interval. Waktu istirahat

antarulangan lari ditetapkan selama beberapa detik atau

menit. Istirahat dilakukan dengan jalan pelan-pelan,

jogging, senam ringan, dan mengatur napas.

4.

Latihan Kelentukan

Latihan kelentukan (

flexibility training

) dapat dikembang-

kan menjadi dua bentuk latihan, yaitu peregangan dinamis dan

peregangan statis.

a.

Peregangan Dinamis

Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan

anggota tubuh secara berirama atau dengan gerakan memantul-

mantulkannya (

bouncing

). Contoh peregangan dinamis adalah

sebagai berikut.

1)

Duduk selonjor dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk

mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil

melakukan gerakan merenggut pinggang.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 3.3

Duduk selonjor dengan

kedua kaki lurus

44

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

2)

Duduk dengan sikap “lari gawang”. Kaki kiri lurus ke

depan, kaki kanan dilipat ke belakang.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

3)

Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke depan dada.

Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi

mungkin ke atas.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

4)

Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantai.

Lemparkan kaki lurus ke belakang secara bergantian kiri

dan kanan.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

5)

Berdiri kangkang kedua tangan direntangkan ke samping.

Bungkukkan badan sambil tangan kanan menyentuh

ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 3.4

Duduk dengan sikap “lari

gawang”

Gambar 3.5

Berbaring telungkup

Gambar 3.6

Sikap jongkok, kedua

tangan bertumpu di lantai

Gambar 3.7

Latihan meregangkan otot

paha, pinggang, dan lutut

(berdiri kangkang)

Program Latihan Kebugaran Jasmani

45

b.

Peregangan Statis

Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh

atau anggota tubuh, dan mempertahankan sikap tersebut tanpa

bergerak (

static

) untuk beberapa saat.

Contoh peregangan statis adalah sebagai berikut.

1)

Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan

sehingga jari tangan menyentuh lantai. Pertahankan sikap

ini tanpa bergerak (

static

) selama 20–30 detik.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

2)

Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan

sehingga kedua telapak tangan bertumpu di lantai.

Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Gambar 3.8

Berdiri dengan kedua kaki

rapat dan membungkukkan

badan hingga jari tangan

menyentuh lantai.

Gambar 3.9

Berdiri dengan kaki

kangkang lebar dan

membungkukkan badan

hingga kedua tangan

bertumpu di lantai.

46

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

Gambar 3.10

Duduk bersila dengan

telapak kaki bertemu.

Gambar 3.11

Duduk dengan satu kaki

lurus ke depan.

Gambar 3.12

Menarik kedua lutut dengan

kedua tangan menyentuh

dada.

3)

Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit

ke arah dalam dengan kedua tangan. Pertahankan sikap

ini selama 20-30 detik.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

4) Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat.

Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

5)

Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan

ke arah/menyentuh dada. Kepala diangkat. Pertahankan

sikap ini selama 20-30 detik.

Sumber:

Dokumentasi Penerbit

Program Latihan Kebugaran Jasmani

47

Apakah yang Anda rasakan setelah mengikuti pelajaran pada

bab ini? Jika Anda mengikuti pelajaran ini dengan bersungguh-

sungguh, tentu banyak manfaat yang diperoleh. Misalnya, Anda

dapat membuat program latihan kebugaran jasmani sesuai

kebutuhan.

Dengan demikian, kemampuan dan wawasan Anda pun

semakin bertambah, bukan? Siapa tahu, suatu saat nanti Anda

akan menjadi konsultan kesehatan yang terkenal di seluruh

pelosok Nusantara dan dunia.

Kaji Diri

• Kebugaran jasmani adalah kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang cukup berat

dan cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

• Faktor penyebab terjadinya cedera saat berlatih adalah

kurangnya daya tahan, kelentukan persendian, kekuatan otot,

dan kelincahan.

• Program latihan kebugaran jasmani perlu direncanakan secara

sistematis. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesegaran

jasmani dan kemampuan ergosistem tubuh. Proses latihan

kebugaran jasmani yang dilakukan secara cermat, berulang-

ulang dengan kian hari meningkat beban latihannya, kian

meningkatkan kebugaran jasmani.

Rangkuman

1.

Praktikkan bentuk latihan peregangan dinamis yang lain.

2.

Praktikkan bentuk latihan peregangan statis yang lain.

Kegiatan 3.2

Carilah informasi mengenai bentuk latihan kebugaran jasmani

yang lain dan tidak dibahas dalam bab ini, seperti keseimbangan

dan ketepatan.

Tugas

48

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII

1.

Faktor yang menyebabkan terjadinya ke

-

celakaan, seperti cedera pada saat latihan

adalah ....

a.

kurangnya daya tahan

b.

kurangnya tenaga

c.

kurang percaya diri

d.

kurang cerdas

e.

kurang pintar

2.

Sistem latihan di mana beban selalu me-

ningkat disebut ....

a.

set system

b.

overload system

c.

super set

d.

split routines

e.

pyramide system

3.

Frekuensi latihan untuk meningkatkan ke

-

bugaran jasmani, minimal dilakukan ....

a.

1–3 minggu

b.

1–2 minggu

c.

6–8 minggu

d.

1 tahun

e.

2 tahun

4. Berikut merupakan komponen kondisi fisik

yang harus dipelihara dan ditingkatkan da-

lam program latihan,

kecuali

...

a.

general endurance

b.

stamina

c.

strength

d.

weakness

e.

agility

5.

Kombinasi komponen kekuatan dan kece

-

patan disebut ....

a.

speed

b.

agility

c.

strength

d.

flexibility

e.

power

6.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat

melakukan latihan beban, antara lain seba-

gai berikut,

kecuali

....

a.

sebelum melakukan latihan beban di

-

anjurkan untuk melakukan pemanasan

yang cukup pada otot-otot yang akan

dilatih (

warming up

)

b.

prinsip latihan peningkatan beban se

-

cara sistematis dan terencana (

over

-

load system

)

c.

pergunakan beban sesuai kemampuan

tidak berlebihan

d.

lakukan setiap gerakan dengan repetisi

dan set yang benar

e.

peningkatan beban secara mendadak

dan berlebihan

7.

Setiap akhir latihan sebaiknya dilakukan

cooling down

.

Cooling down

artinya ....

a.

pemanasan

b.

peregangan statis

c.

peregangan dinamis

d.

pendinginan

e.

kekuatan

8.

Sistem latihan yang hanya melatih tubuh

bagian atas, kemudian melatih tubuh bagian

bawah pada latihan beban disebut....

a.

triceps system

b.

split routines

c.

superset system

d.

set system

e.

power system

9.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan da

-

lam latihan,

kecuali

....

a.

latihan kecepatan dilakukan pada akhir

dari suatu unit latihan, pada saat otot-

otot telah lelah

b.

intensitas latihan berada pada tingkat

sub-maksimal atau maksimal. intensi

-

tas tinggi ini memerlukan konsentrasi

penuh dan kemauan tinggi

Soal Evaluasi Bab 3

Kerjakan pada buku tugas Anda.

A.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Program Latihan Kebugaran Jasmani

49

Aspek yang Dinilai

Skor

Kualitas Gerak

1

2

3

4

1. Lakukan latihan kekuatan (

push up

)

2. Lakukan latihan kecepatan (sprint 30 m)

3. Lakukan latihan daya tahan (lari 1000 m)

4. Lakukan latihan kelentukan (lentuk tegak)

Jumlah

Jumlah Skor Maksimal = 28

Penilaian:

Nilai =

Jumlah skor yang diperoleh × 50

Jumlah skor maksimal

Tes Keterampilan Melatih Kebugaran Jasmani

Tujuan: Mengetahui derajat kebugaran jasmani siswa.

Peralatan:

1.

Lantai rata

2.

Matras

Evaluasi Praktik

c.

jarak antara 30–80 meter dianggap ja

-

rak yang baik untuk pembinaan kece

-

patan secara umum

d.

jumlah pengulangan antara 10–16 kali

dan terdiri dari 3–4 seri

e. untuk kecepatan daya ledak (

explosive

speed

) dapat dilakukan dengan pe-

nambahan beban yang tidak lebih dari

20% dari beban maksimal

10.

Kemampuan untuk bekerja atau berlatih

dalam waktu yang lama tanpa mengalami

kelelahan disebut ....

a.

kelentukan

b.

kekuatan

c.

daya pikir

d.

daya tahan

e.

daya dobrak

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.

1.

Mengapa derajat kebugaran seseorang dapat memengaruhi kualitas kinerja sehari-hari?

2.

Tuliskan faktor-faktor yang memicu terjadinya cedera saat melakukan latihan.

3.

Jelaskan tiga jenis sistem latihan beban.

4.

Tuliskan beberapa bentuk latihan daya tahan otot.

5.

Jelaskan dua bentuk latihan kelentukan.

50

Praktis Belajar Penjasorkes untuk Kelas XII